Pulang Haji, Kongregasi masih Melanggar Aturan


Madinah Indah Wisata Tempatnya Umroh Murah Di JAKARTA


Kembalinya gelombang kedua jama'ah Indonesia dimulai pada Minggu (9/9) dini hari. Beberapa jama'ah dari kelompok penerbangan pertama yang berangkat pada gelombang kedua masih membawa barang yang melebihi ketentuan.

Salah satu jama'ah perempuan dari Ciamis yang terbang mengikuti Debarkasi Jakarta-Bekasi Cluster 41, misalnya, harus dihentikan oleh petugas maskapai Saudia Airlines karena membawa sejumlah gantungan di ranselnya. Gantungan harus ditinggalkan karena melebihi ketentuan tas yang bisa dibawa oleh jama'ah.



Para jama'ah lainnya juga dipaksa untuk membongkar mainan yang ia pajang sebagai suvenir. "Tolong Pak, ini untuk anak-anakku," katanya. Petugas Saudi Airlines kemudian mengizinkannya membawa mainan dengan kondisi membawanya dan mengeluarkannya dari paket. Pada pagi ini, petugas juga menyita sejumlah gunting kuku dan gunting milik jemaat.

Pengusaha Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, seperti dalam gelombang pertama pemulangan dari Jeddah, para jama'ah umumnya masih mencoba untuk memasukkan barang-barang yang tidak diizinkan oleh perusahaan penerbangan. "Seperti gunting, gunting kuku dan barang berlebih," katanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz pada Minggu (9/9) dini hari.

Ia juga mengingatkan lagi, jama'ah dilarang membawa air Zamzam baik di bagasi maupun kabin. Mereka nantinya akan didistribusikan dengan Zamzam begitu mereka tiba di negara itu. "Jika kami menemukan orang yang mencoba membawa Zamzam, lebih baik meminumnya," katanya.

Barang-barang jama'ah yang harus ditinggalkan, menurut dia, tidak akan dikirim ke Indonesia. Jika ada barang-barang berharga, sejauh ini sudah dikembalikan ke jemaah sebelum terbang ke Indonesia.

Bersama dengan kembalinya gelombang kedua jama'ah dari Bandara Madinah, masih ada gelombang terakhir dari gelombang pertama yang berangkat dari Bandara King Abdulaziz Jeddah ke negara itu pada pukul 01.30 pada hari Minggu (9/9). Mengenai hal ini, petugas Bandara Daker dibagi menjadi dua kelompok yang bertugas di Jeddah dan Madina pada saat yang sama.

Sementara para jama'ah yang pulang ke rumah di gelombang kedua tampak antusias menunggu kedatangan mereka. "Alhadulillah haji itu mulus, sekarang hanya untuk pergi ke Indonesia," kata Jazuli (60 tahun), jemaat dari Ciamis. Lelah pensiunan itu berangkat bersama istrinya ke Tanah Suci.

Dia mengatakan, lega telah kembali karena dia telah menyelesaikan arbain alias wajib sholat empat puluh kali berturut-turut di Masjid Nabawi setelah menjalani puncak Haji di Arafah, Mina, Muzdalifah dan Mekkah. Jazuli juga menyatakan puas dengan layanan haji tahun ini. "Hotelnya bagus, makanannya bagus, busnya juga bagus," katanya. Dia hanya merasakan kesulitan di tenda di Mina mengenai kondisi ketat dan toilet yang menurutnya tidak memadai.

Komentar